TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya Komisaris Besar FX Surya Kumara mengatakan personel yang bertugas dalam pengamanan sidang MK kedua gugatan pilpres 2019 tidak dibekali dengan senjata api. Hal itu dilakukan atas penekanan dari pimpinan polisi.
"Seluruh personel dilarang menggunakan senpi," kata Surya di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Juni 2019.
Baca: Lanjutan Sidang MK, Polisi Tutup Jalan Lagi Mulai Malam Ini
Surya mengatakan kepolisian juga memaksimalkan titik pengamanan pada sidang lanjutan gugatan pilpres itu. Menurut dia, masih banyak pintu kosong yang tidak terjaga. Namun, ia tidak menyebutkan pintu mana saja yang dimaksud.
Polda Metro Jaya menurunkan sekitar 10 ribu personel yang disebar dalam tiga ring pengamanan. Menurut Surya, personel yang diperbolehkan masuk MK hanya yang sudah ditugaskan di pos itu saja. "Yang tidak perlu tidak usah ke dalam," kata dia.
Baca: PA 212 Akan Aksi di MK, BPN Kembali Ingatkan Pesan Prabowo
Pantauan Tempo di lokasi, akses ke gedung MK dari Jalan Medan Merdeka ditutup dengan barrier beton, kawat besi dan tameng polisi. Sejumlah aparat kepolisian anti huru hara berjaga di badan jalan menuju MK. Aparat TNI juga berada di lokasi yang sama.
Tidak seperti sidang MK pertama, belum ada kelompok massa untuk berunjuk rasa di sekitar gedung MK. Pada sidang pertama yang digelar 14 Juni lalu, massa dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) melakukan aksi yang mereka sebut sebagai dukungan terhadap MK agar bekerja secara profesional tanpa intervensi.